Berdasarkan laporan detail dari Posko Markas Pusat PMI, dalam operasi tanggap darurat pascagempa Papua, PMI telah melakukan pendataan dampak bencana di Kabupaten Waropen sejak Senin lalu (27/6/2011) hingga Rabu kemarin (29/6/2011) dan telah melakukan pemberangkatan tambahan personil spesialis serta pengiriman bantuan logistik ke lokasi bencana terparah.
Pascagempa beruntun Papua yang terjadi pada 26 dan 27 Juni 2011 lalu, data terkini disampaikan langsung oleh Kepala Markas PMI Provinsi Papua, Santje Wanggai melalui layanan pesan singkat dari Jayapura, Selasa dini hari (28/6/2011) “Para warga korban gempa masih dalam kondisi trauma. Ada enam wilayah yang terkena dampak cukup parah, yaitu Kampung Demba, Sauri Sirami, Sinonde, Fafado, Kalibaru, dan Urei Faisey. Kampung Demba adalah satu-satunya area yang seluruh rumah warganya runtuh, rusak parah karena gempa.”
Lebih rinci, dampak kerusakan cukup parah di Kampung Demba sebanyak 78 unit yang merupakan seluruh rumah warga di sana rusak parah, Kampung Sauri Sirami sebanyak 12 unit, Kampung Sinonde sebanyak 32 unit, 27 unit rumah rusak parah juga didapati di Kampung Fafado, dan di Kampung Kalibaru sebanyak 12 unit rumah juga rusak parah. Berdasarkan laporan dari warga setempat, bencana gempa beruntun ini telah merenggut nyawa satu orang warga dari Kampung Urei Faisey.
Ia juga menyampaikan bahwa kondisi lingkungan di sana pascagempa, diperparah dengan udara yang tidak sehat karena tercium bau tak sedap yang bersumber dari bangkai-bangkai ikan mengambang di sepanjang aliran sungai sekitar kampung. Warga mulai kesulitan memperoleh bahan makanan.
“Segera, PMI mengirimkan bantuan berupa obat-obatan, 485 paket family kit, 485 paket hygiene kit, 7 roll terpal plastik, dan 200 paket bahan makanan. Bantuan logistik PMI ditargetkan akan tiba di Serui, Papua, Kamis sore ini (30/6/2011),” tegasnya.
Sementara itu, pada Kamis siang ini, PMI Kabupaten Waropen juga melakukan rapat koordinasi bersama PMI Provinsi Papua dan pemerintah daerah setempat terkait operasi tanggap darurat pascagempa Papua.
SUMBER : pmi.or.id
0 komentar:
Posting Komentar